Jumat, 13 Juni 2008

Senandung BBM

Sorak-sorak bergembira bergembira semua. Pemimpinnya bernyanyi rakyatnya pada mati. Wah kejam bo lagunya. Tapi itulah yang terjadi sekarang ini. Emang kasar sih syair lagu tersebut. Benar-benar tak ada ampun rasanya. Lihat aja rakyat sekarang emang pada mendekati kematian nasibnya. Tragis, menyedihkan, nestapa. Innalillahi sepertinya secara tidak langsung ada ungkapan kalau engga mampu biayai hidup sendiri mati aja sana. Kenapa aku membuat kesimpulan sesadis itu. Aku ga tega rasanya pada setiap kejadian yang mengiringi kenaikan BBM. Rakyat yang sudah susah tambah susah. Yang tidak bisa makan tambah tidak bisa makan. Manalah lapangan pekerjaan sulit dicari. Aduh kenapa para petinggi bangsa ini tidak mikir sejuta kali umtuk menaikkan harga BBM yah?Emangnya mereka ga pernah merasakan kemiskinan apa? Huh memuakkan!

Tidak ada komentar: